- Swiss-Belhotel International Kenalkan Hotel Terbaru, Rebranding Swiss-Belcourt Serpong
- Perlindungan Hukum Anak Sebagai Korban Kekerasan Seksual
- UPER Gandeng Eastern Switzerland University Kembangkan Vokasi Hijau di IKN
- Novotel & ibis Styles Jakarta Mangga Dua Square Wujudkan Komitmen Program Berkelanjutan
- Elnusa Siap Pasok 35.000 Material Tubing OCTG Untuk Aktivitas Pengeboran di Blok Rokan
- Acer Luncurkan Jajaran Lengkap Produk, Transformasi Platform Komunitas Insan Pendidik Guraru
- ABC Stories Membawa Wuling Jadi Brand EV No.1 di Indonesia Hingga Q1 2024
- MG Tampilkan Mobil Listrik Berpredikat Rating 5 Bintang Euro NCAP di Ajang PEVS 2024
- Respon Kebijakan Lingkungan, PB PMII Gagas Indonesia Environment View Forum
- PT Mobil Anak Bangsa (MAB) Luncurkan Kendaraan Listrik Inovatif Buatan Indonesia
Takjil Ternyata Bukan Makanan Buka Puasa, Ini Arti & Makna Sebenarnya
Masuk bulan suci ramadhan, Anda pasti sering mendengar kata "Takjil". Pengertian takjil adalah istilah yang sangat familiar saat bulan puasa. Kata Takjil sudah terlanjur populer diucapkan masyarakat di bulan ramadhan untuk menyebut hidangan berbuka puasa .
Sekarang kata takjil mempunyai pergeseran arti yang berbeda dengan asal pengertiannya, yaitu makanan atau minuman seperti kolak, gorengan, es buah dan lainnya. Tentu ini adalah suatu kekeliruan.
Namun, apa makna sebenarnya dari kata takjil ? Benarkah takjil adalah makanan pembuka saat berbuka puasa? Simak ulasan berikut ini...
Arti Takjil yang Sebenarnya,
Istilah takjil yang populer di masyarakat terlanjur salah kaprah. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa takjil adalah istilah yang digunakan untuk mengartikan makanan atau sajian untuk buka puasa.
Takjil, adalah sebuah kosakata yang berasal dari Arab. Kata takjil / ta’jil artinya adalah “Bersegera”, diambil dari hadits Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk berbuka puasa dengan bersegera ketika tiba waktunya.
Takjil dalam arti sebenarnya bermakna kita tidak boleh menunda berbuka, saat waktu berbuka puasa tiba, kita dianjurkan bersegera berbuka.
Di Arab budaya masyarakatnya berbuka dengan kurma, maka kurma ini disebut makanan untuk takjil, alias makanan untuk menyegerakan berbuka.
Saat ini Istilah takjil kemudian digunakan oleh masyarakat Indonesia dengan menyebut kurma dan makanan untuk berbuka sebagai Takjil.
Jadi perlu di ingat, bahwasanya takjil artinya adalah penyegeraan yang dimaksudkan penyegeraan disini ialah untuk menyelesaikan puasa/membatalkan puasa dengan memakan sesuatu.
Jadi maksud Takjil adalah penyegeraan membatalkan puasa dengan makanan pembuka.
Sebagaimana di nyatakan dalam hadits Rasulullah SAW :
“Manusia masih berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka”.
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Alangkah baiknya Kita mengikuti sunnah Rasuullah SAW untuk memakan kurma ketika berbuka puasa,
Sesuai dengan hadits yang berbunyi:
"Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berbuka puasa dengan ruthab sebelum shalat (Maghrib). Jika tidak ada ruthab (kurma muda) maka dengan tamr (kurma matang), jika tidak ada tamr maka beliau meneguk beberapa teguk air." (HR. Abu Daud)
Nah...mulai sekarang jangan salah lagi memaknai takjil sebagai makanan buka puasa yaa. Karena takjil artinya menyegerakan untuk berbuka puasa, yang sangat dianjurkan dalam Islam. ***JR/Won.
Editor: Sarwono.